PANGANDARAN JAWA BARAT - Mahasiswa Pangandaran yang tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Pangandaran-Yogyakarta (KPMPY) menyuarakan keluhan mereka terkait kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran. KPMPY, yang resmi berdiri pada 3 April 2016 setelah sebelumnya bernama Forum Pelajar Mahasiswa Pangandaran-Yogyakarta (FPMPY) adalah wadah bagi sekitar 400 mahasiswa Pangandaran yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Forum ini bertujuan untuk membina hubungan kekeluargaan, memberikan dukungan pendidikan, dan mengenalkan seni budaya, serta pariwisata Pangandaran di Yogyakarta" maka dari itu tolong dan tolonglah kami "kata Ketua KPMPY Veri Firmansyah (20/07/2024).
Disampsikannya bahwa, selama bertahun-tahun, KPMPY telah berperan aktif dalam meningkatkan minat siswa-siswi Pangandaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui sosialisasi pendidikan yang dilakukan di berbagai sekolah di Kabupaten Pangandaran, tidak hanya memberikan informasi mengenai pentingnya pendidikan tinggi, tetapi juga membantu calon mahasiswa baru dengan konsultasi jurusan dan informasi mengenai universitas di Yogyakarta.
Baca juga:
Ini Dia, Cara Menulis Rilis dalam 3 Menit
|
Di samping kegiatan edukatif, KPMPY juga aktif dalam memperkenalkan seni dan budaya Pangandaran di Yogyakarta. Berbagai acara kebudayaan dan pariwisata telah ditampilkan untuk mempromosikan kekayaan budaya Pangandaran. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya daerah, tetapi juga untuk memperkuat identitas dan rasa kebanggaan mahasiswa Pangandaran terhadap daerah asal kami. Namun, sayangnya, semua upaya ini seringkali terhambat oleh keterbatasan fasilitas dan dukungan finansial yang minim dari Pemda Pangandaran "katanya".
Menurut ketua KPMPY "Bupati Kabupaten Pangandaran, Bapak H Jeje Wiradinata, pernah berjanji untuk menyediakan asrama bagi mahasiswa Pangandaran di Yogyakarta kepada kepengurusan periode pertama namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi. Kami berharap asrama ini bisa segera terwujud karena sangat dibutuhkan."
Sampai saat ini, kami harus berkumpul di tempat-tempat umum seperti taman atau emperan, yang tentunya kurang nyaman dan praktis. Mahasiswa juga mengeluhkan harus sering mengadakan pertemuan di kafe, yang tidak ramah bagi kantong mereka. Hal ini kontras dengan organisasi mahasiswa daerah lain yang sudah memiliki asrama sendiri untuk menunjang kegiatan dan memberikan tempat tinggal sementara bagi orang tua yang mengantar mahasiswa ke Yogyakarta.
Selain masalah tempat berkumpul, kami juga menghadapi kendala finansial. Seluruh kegiatan organisasi masih mengandalkan dana kas internal dan sumbangan dari alumni. Mereka berharap mendapatkan bantuan dana operasional dari Pemda Pangandaran untuk mendukung berbagai kegiatan pendidikan dan kebudayaan yang mereka lakukan.
Mahasiswa KPMPY juga mengingatkan Pemda tentang janji beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di luar Kabupaten Pangandaran, yang hingga kini belum terealisasi. "Beasiswa ini sangat penting untuk meringankan beban biaya pendidikan kami dan meningkatkan semangat belajar.
Maka dari itu mengingat kondisi seperti ini kami berharap Pemda Pangandaran dapat memberikan perhatian serius dan mohon merealisasikan janji-janji yang telah diberikan kepada kami "katanya". (Zesykha M)